Jumat, 10 Mei 2013

Contoh Laporan Praktikum Tritrasi Asam-Basa


Laporan Praktikum

Tritrasi Asam-Basa






76968_164689700229113_164689656895784_392388_8147152_a.jpg






disusun oleh

Aula Nur Azis (02)
Dedi Irawan (03)
Dedy Purnama (04)
Febriyanti Ariningtyas







SMA NEGERI 1 MINGGIR
YOGYAKARTA
2012

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................
1.1. Judul ..................................................................................................................
1.2. Tujuan Percobaan ...............................................................................................
1.3. Dasar Teori .........................................................................................................
BAB II METODE PRAKTIKUM  .......................................................................
2.1. Waktu dan Tempat ............................................................................................
2.2. Alat dan bahan ...................................................................................................
2.3. Cara Kerja ..........................................................................................................

BAB III HASIL PENGAMATAN

3.1. Tabel Pengamatan...............................................................................................

3.2. Perhitungan .........................................................................................................

BAB IV PENUTUP

4.1.Kesimpulan..........................................................................................................

4.2. Daftar Pustaka.....................................................................................................

4.3.Lampiran..............................................................................................................




























BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Judul
Tritrasi Asam-Basa


1.2. Tujuan Percobaan
Mengetahui perubahan pH penetralan asam-basa dengan metode tritrasi


1.3. Dasar Teori
Titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa. Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai “titrant” dan biasanya diletakan di dalam Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai “titer” dan biasanya diletakkan di dalam “buret”. Baik titer maupun titrant biasanya berupa larutan.
 Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant. Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya. Titrant ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen (artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai “titik ekuivalen”. Pada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan data volume titrant, volume dan konsentrasi titer maka kita bisa menghitung kadar titrant.
Untuk mengetahui titik ekivalen, dapat digunakan indicator asam basa. Indikator ditambahkan pada titrant sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi kita hentikan. Indikator yang dipakai dalam titrasi asam basa adalah indicator yang perbahan warnanya dipengaruhi oleh pH. Penambahan indicator diusahakan sesedikit mungkin dan umumnya adalah dua hingga tiga tetes. Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indicator disebut sebagai “titik akhir titrasi”.








BAB II
METODE PRAKTIKUM

2.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 9 November 2012 pukul 13.00±15.00, bertempat di Laboratorium kimia SMA N 1 MINGGIR


2.2. Alat dan bahan
No
Nama Alat
Jumlah
No
Nama Bahan
Jumlah
1
Labu elenmeyer 250 ml
1
1
Larutan HCL 0,1 M
25 ml
2
Pipet volumetrik 25 ml
1
2
Larutan NaOH0,1 M
25 ml
3
Buret
1
3
Indikator fenolftalein (PP)
10 ml
4
Satifdan klem
1



5
Corong kecil
1



6
Botol semprot berisi air bening
1



7
Pipet tetes
1



8
pH-meter (telah dikalibrasi) atau kertas indikator universal
1




2.3. Cara Kerja
1.      Ambilah sebanyak 25 ml HCL 0,1 M dengan pipet volumetrik, lalu pindahkan kedalam labu erlenmeyer 250 ml.
2.      Tambahkan sebanyak 5 tetes indikator PP ke dalam labu erlenmeyer tersebut
3.      Siapkan buret, statif dan klem
4.      Isi buret dengan larutan NaOH 0,1 M tepat sampai pada garis nol dengan bantuan corong.
5.      Buka kran buret secara perlahan sehingga larutan NaOH mengalir tepat ke dalam labu erlenmeyer. Lakukan pengukuran ph dengan PH-meter atau kertas indikator universal pada saat penambahan NaOH mencapai masing-masing volum seperti yang tercantum pada tabel hasil pengamatan. Selama penambahan NaOH, goyangkan labu erlenmeyer agar NaOH merata pada seluruh larutan. Amati perubahan warna larutan yang terjadi.






BAB III
HASIL PENGAMATAN

3.1. Tabel Pengamatan
Volume NaOH (ml)
pH
Pengamatan warna larutan
0,0


10,0
9,0
Merah muda
15,0
9,5
Merah
20,0
10
Merah agak tua
21,0
10,5
Ungu muda
22,0
10,5
Ungu muda
23,0
10,5
Ungu
24,0
11,0
Ungu agak tua
24,0
11,0
Ungu agak tua
24,5
11,0
Ungu agak tua
24,9
11,5
Ungu tua
25,0
11,5
Ungu tua
21,1
11,5
Ungu tua
25,5
11,5
Ungu tua
26,0
11,5
Ungu tua
27,0
11,5
Ungu tua
28,0
11,5
Ungu tua
29,0
12
Ungu
30,0
12
Ungu
35,0
12,5
Ungu kemerahan
40,0
12,5
Ungu kemerahan
45,0
13
Ungu jambu
50,0
14
Ungu maron


3.2. Perhitungan














BAB IV
PENUTUP


4.1.Kesimpulan
1.      Dalam titrasi apabila larutan tersebut tak berwarna harus di beri indikator tertentu dalam mengetahui titik ekivalenya
2.      Semakin banyak larutan NaOH yang tertetes maka warna semakin tua







































4.3. Lampiran

0 komentar:

Posting Komentar