Kamis, 30 Mei 2013

CONTOH LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA HASIL KALI KELARUTAN


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
HASIL KALI KELARUTAN




Disusun oleh:
Dedy Purnama (03)








SMA NEGRI 1 MINGGIR
2012-1013
KESETIMBANGAN HASIL KALI KELARUTAN
I.         TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan praktikum ini adalah untuk dapat memahami sifat larutan jenuh, kelarutan suatu garam dalam pelarut air, dan menentukan hasil kali kelarutannya.

II.      TINJAUAN PUSTAKA
A.   Kesetimbangan Hasil Kali Kelarutan
Kesetimbangan kimia adalah kesetimbangan dinamis, karena dalam sistem terjadi perubahan zat pereaksi menjadi hasil reaksi, dan sebaliknya. Sebagai contoh :
AB + CDAC + BD
        Dalam kesetimbangan ini, terjadi reaksi AB dan CD menjadi AC dan BD, dan pada saat yang sama, AC dan BD bereaksi menjadi AB dan CD. Akibatnya keempat zat dalam sistem itu jumlahnya mendekati konstan.
Sistem kesetimbangan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sistem kesetimbangan homogen dan sistem kesetimbangan heterogen. Kesetimbangan homogen merupakan kesetimbangan yang anggota sistemnya mempunyai kesamaan fase, sehingga sistem yang terbentuk itu hanya memiliki satu fase. Kesetimbangan heterogen merupakan suatu kesetimbangan yang anggota sistemnya mempunyai lebih dari satu fase, sehingga sistem yang terbentuk pun mempunyai lebih dari satu macam fase.
Dalam kimia terdapat hubungan antara konstanta kesetimbangan dengan persamaan reaksi yang disebut Hukum Kesetimbangan. Konstanta kesetimbangan konsentrasi adalah hasil perkalian antara zat hasil reaksi dibagi dengan perkalian konsentrasi zat pereaksi, dan masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya (Syukri, 1999).





B.   Larutan Jenuh
Larutan jenuh didefinisikan sebagai larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah yang diperlukan untuk adanya kesetimbangan antara zat terlarut yang larut dan yang tak larut. Pembentukan larutan jenuh dapat dipercepat dengan pengadukan yang kuat dari zat terlarut yang berlebih. Banyaknya zat terlarut yang melarut dalam pelarut yang banyaknya tertentu, untuk menghasilkan suatu larutan jenuh disebut kelarutan zat terlarut. Lazimnya kelarutan dinyatakan dalam gram zat terlarut per 100 cm3 atau 100 gram pelarut pada temperatur yang sudah ditentukan.
Suatu larutan tak jenuh kalah pekat (lebih encer) dari pada larutan jenuh. Dan suatu larutan lewat jenuh lebih pekat dibandingkan dengan larutan jenuh. Suatu larutan lewat jenuh biasanya dibuat dengan membuat larutan jenuh pada temperatur yang lebih tinggi. Zat terlarut haruslah lebih banyak larut dalam dalam pelarut panas dari pada dalam pelarut dingin. Jika tersisa zat terlarut yang belum larut, sisa itu disingkirkan. Larutan panas itu kemudian didinginkan dengan hati-hati untuk menghindari pengkristalan. Artinya larutan itu tidak boleh digetarkan atau diguncang, dan debu maupun materi asing dilarang masuk. Jika tidak ada zat terlarut yang memisahkan diri selama pendinginan, maka larutan yang dingin itu bersifat lewat jenuh (Brady, 1999).
Sejauh ini, larutan jenuh yang mengandung ion-ion berasal dari satu sumber padatan murni. Namun, bagaimana pengaruhnya pada kesetimbangan larutan jenuh jika ion-ion dari sumber lain dimasukkan ke dalam larutan pertama. Menurut prinsip Le Chatelier, sistem pada keadaan setimbang menanggapi peningkatan salah satu pereaksinya dengan cara menggeser kesetimbangan ke arah dimana pereaksi tersebut dikonsumsi (Petrucci, 1987).
Suatu garam ionik apabila dilarutkan dalam air, akan terurai menjadi ion-ionnya. Apabila dalam air larutan tersebut telah lewat jenuh, maka garam tersebut akan mengendap. Pada keadaan tepat jenuh, terjadi kesetimbangan antar fase padat dari garam dengan ion-ionnya dalam larutan. Misalkan untuk garam timbal klorida, keadaan kesetimbangan dari perak klorida dalam larutan dapat dituliskan dalam persamaan kesetimbangan sebagai berikut :
PbCl (s) Pb2+(aq) + 2Cl-(aq)


C.   Kelarutan Suatu Garam
Kelarutan dari suatu garam adalah banyaknya garam yang dapat larut dalam suatu pelarut sampai garam tersebut tepat akan mengendap. Besarnya kelarutan dari suatu garam nilainya beragam untuk setiap macam garam dan merupakan salah satu sifat fisis dari garam tersebut.
Jika suatu garam memiliki tetapan hasil kali larutan yang besar, maka dikatakan garam tersebut mudah larut. Sebaliknya jika harga tetapan hasil kali larutan dari suatu garam tertentu sangat kecil, dapat dikatakan bahwa garam tersebut sukar untuk larut.
Harga tetapan hasil kali kelarutan dari suatu garam dapat berubah dengan perubahan temperatur. Umumnya kenaikan temperatur akan memperbesar kelarutan suatu garam, sehingga harga tetapan hasil kali kelarutan garam tersebut juga akan semakin besar (Petrucci, 1987).
















III.   ALAT DAN BAHAN
A.   Alat
     Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah
·         gelas 100 ml
·         Sendok

B.   Bahan
      Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
·         Gula
·         Garam
·         Air Panas/dingin/biasa


IV.    PROSEDUR KERJA

1.    Siapkan alat dan bahan yang sudah tercantum di atas.
2.    Masukan 2 Sendok gula kedalam gelas yang sudah di isi air.
3.    Aduk campuran gula tersebut.
4.    Catat hasilnya
5.    Ulangi langkah ke 3 dengan menambahkan kelipatan 2 Sendok sampai 10 sendok gula dan mengganti airnya dengan air panas, dingin dan biasa dan,
6.    Ulangi langkah sebelumnya dengan mengganti larutan garam












V.   HASIL PERCOBAAN

a.    Tabel hasil percobaan larutan Gula
Banyak Gula
Air
Kelarutan
Endapan
2 Sendok
Air Panas
Larutan lebih cepat  terlarut
Tidak ada
Air Biasa
Larutan cepat  terlarut
Tidak ada
Air Dingin
Larutan lambat terlarut
Tidak ada
4 Sendok
Air Panas
Larutan lebih cepat  terlarut
Tidak ada
Air Biasa
Larutan cepat  terlarut
Tidak ada
Air Dingin
Larutan lambat terlarut
Tidak ada
6 Sendok
Air Panas
Larutan lebih cepat  terlarut
Tepat jenuh
Air Biasa
Larutan cepat  terlarut
Tepat jenuh
Air Dingin
Larutan lambat terlarut
Tepat jenuh
8 Sendok
Air Panas
Larutan lebih cepat  terlarut
Ada
Air Biasa
Larutan cepat  terlarut
Ada
Air Dingin
Larutan lambat terlarut
Ada
10 Sendok
Air Panas
Larutan Tidak bisa terlarut
Ada
Air Biasa
Larutan Tidak bisa terlarut
Ada
Air Dingin
Larutan Tidak bisa terlarut
Ada



b.    Tabel hasil percobaan larutan Garam dapur
Banyak Gula
Air
Kelarutan
Endapan
2 Sendok
Air Panas
Larutan lebih cepat  terlarut
Tidak ada
Air Biasa
Larutan cepat  terlarut
Tidak ada
Air Dingin
Larutan lambat terlarut
Tidak ada
4 Sendok
Air Panas
Larutan lebih cepat  terlarut
Tidak ada
Air Biasa
Larutan cepat  terlarut
Tidak ada
Air Dingin
Larutan lambat terlarut
Tidak ada
6 Sendok
Air Panas
Larutan lebih cepat  terlarut
Tidak ada
Air Biasa
Larutan cepat  terlarut
Tidak ada
Air Dingin
Larutan lambat terlarut
Tidak ada
8 Sendok
Air Panas
Larutan lebih cepat  terlarut
Tepat jenuh
Air Biasa
Larutan cepat  terlarut
Tepat jenuh
Air Dingin
Larutan lambat terlarut
Tepat jenuh
10 Sendok
Air Panas
Larutan Tidak bisa terlarut
Ada
Air Biasa
Larutan Tidak bisa terlarut
Ada
Air Dingin
Larutan Tidak bisa terlarut
Ada

VI.   KESIMPULAN

  • Hasil kali kelarutan (Ksp) merupakan hasil kali konsentrasi ion-ion yang masing-masing dipangkatkan koefisien reaksi dalam larutan yang jenuh pada suhu tertentu.
  • Endapan terbentuk apabila larutan mencapai keadaan lewat jenuh.
  • Semakin besar konsentrasi zat yang ditambahkan untuk membentuk endapan, maka kalor yang dibutuhkan untuk melarutkan endapan juga semakin besar.
  • Semakin tinggi suhu penglarut maka semakin cepat larutan akan terlarut


0 komentar:

Posting Komentar