Laporan Praktikum
Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi
disusun oleh
Aula Nur Azis (02)
Dedi Irawan (03)
Dedy Purnama (04)
Febriyanti Ariningtyas
SMA NEGERI 1 MINGGIR
YOGYAKARTA
2012
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................
1.1. Judul ..................................................................................................................
1.2. Tujuan Percobaan ...............................................................................................
1.3. Dasar Teori .........................................................................................................
BAB II METODE
PRAKTIKUM
.......................................................................
2.1. Waktu dan Tempat ............................................................................................
2.2. Alat dan bahan ...................................................................................................
2.3. Cara Kerja
..........................................................................................................
BAB III HASIL
PENGAMATAN
3.1. Tabel
Pengamatan...............................................................................................
3.2. Perhitungan
.........................................................................................................
BAB IV PENUTUP
4.1.Kesimpulan..........................................................................................................
4.2. Daftar
Pustaka.....................................................................................................
4.3.Lampiran..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Judul
Penentuan Perubahan
Entalpi Reaksi
1.2. Tujuan Percobaan
Menentukan reaksi natrium
hidroksida (NaOH) dengan asam klorida (HCL)
1.3. Dasar Teori
Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak
sekali menemukan berbagai reaksi kimia. Salah satunya adalah Termokimia.
Termokimia merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari kalor reaksi yang
terlibat dalam suatu reaksi kimia. Reaksi
kimia selalu disertai oleh perubahan kalor antara sistem
dengan lingkungannya. Dalam reaksi kimia terdapat pula perubahan entalpi /
energi yang dapat diukur.
Harga perubahan entalpi (∆H) suatu reaksi
dapat ditentukan dengan berbagai cara, antara lain ialah dengan
cara kalorimetri, hukum Hess, dan dengan menggunakan perubahan
entalpi pembentukan.
Kalorimetri adalah pengukuran secara
kuantitatif terhadappanas yang masuk selama
proses kimia. Pengukuran ini menggunakan
kalorimeter sebagai alat pengukurannya.
Kalorimeter sendiri adalah alat yang dipakai untuk mengukur
panas / kalor yang dikeluarkan atau diserap olehsistem dalam suatu reaksi kimia. Kalorimeter sederhana dapat dibuat dari
wadah yang bersifat isolator (tidak menyerap kalor). Penggunaan wadah
dari bahan isolator membuat percobaan lebih mudah dilakukan dan data yang
dikumpulkan menjadi lebih sedikit (tanpa adanya data akan kalor yang diserap /
dikeluarkan wadah) .
Karena
kalorimeter dianggap tidak menyerap kalor pada saat reaksi berlangsung, maka
kalor yang diserap dan dikeluarkan oleh wadah dianggap tidak ada dan tak
diperhitungkan. Data H reaksi yang terdapat pada tabel-tabel pada umumnya
ditentukan secara kalorimetri. Jadi, bisa dikatakan bahwa pengukuran
dengan cara kalorimetri adalah cara yang paling sering dipakai dalam dunia
kimia.
BAB II
METODE
PRAKTIKUM
2.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat,12
Oktober 2012 pukul 13.00±15.00, bertempat di Laboratorium kimia SMA N 1 MINGGIR
2.2. Alat dan bahan
Alat dan bahan
|
Ukuran/satuan
|
Jumlah
|
Pipet tetes
Tabung reaksi
Sinlinder ukur
Thermometer
Larutan natrium hidroksida
Lautan asam klorida
|
-
-
50 0C
0-50 0C
1 m
1 m
|
1
2
2
1
|
2.3. Cara Kerja
1. Masukan 50 cm larutan
NaOH 1 M kedalam tabung reaksi dan masukan 50 cm larutan HCL 1 M kedalam gelas
kimia.
2. Ukur kedua larutan suhu
itu, thermometer harus dibersihkan dan di keringkan sebelum dipindahkan dari
larutan ke larutan yang lain. Jika suhu kedua larutan berbeda, tentukan suhu
rata-rata ( suhu awal ).
3. Tuangkan larutan HCL
kedalamkalorimeter yang berisi larutan NaOH, aduk dengan thermometer dan
perhatikan suhu yang di tunjukan oleh thermometer itu. Suhu akan naik kemudian
menjadi tetap dan selanjutnya turun. Catatlah suhu yang tetap itu ( suhu akhir
)
BAB III
HASIL PENGAMATAN
3.1. Tabel Pengamatan
Suhu awal
|
Suhu akhir
|
Perbedaan suhu
|
HCL 1M = C
NaOH 1M
= C
rata-rata = C
|
Suhu larutan telah dicampur = C
|
= -
= C-C
= C
|
Catatan : Dalam larutan campuran NaOH dan HCL
terjadi perubahan suhu dari semula C menjadi C
Pada perubahan entalpi untuk reaksi ini dianggap
bahwa :
a) 2 x larutan dianggap sama dengan air.
b) Selama reaksi berlangsung
energi yang pindah dari sistem ke lingkungan dapat diabaikan
c) Kalor jenis air (Cp) = 4,2
d) Massa jenis air = 1 gram
/ cm3
3.2. Perhitungan
1.
Massa larutan ( m )
2.
Kalor yang dihasilkan dari percobaan
3.
NaOH 1 M =
0,05 mol
HCL 1 M =
0,05 m0l
4.
Dari persamaan reaksi
0,05 mol NaOH 1M = 0,05 mol HCL = 0,05 mol H2O
dari hasil percobaan
0,05 mol NaOH 1M = 0,05 mol HCL = 0,05 mol H2O
5.
reaksi = = -42 kj/mol
BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
1. Reaksi tersebut merupakan
reaksi eksoterm
2. Tanda untuk reaksi adalah negatif ( - )
3.
Perubahan entalpi
reaksi yang di lepaskan atau diserap hanya bergantung kepada keadaan awal dan
keadaan akhir. Semakin tinggi temperature reaksi makin cepat laju reaksinya.
4.
Bila terjadi penyerapan energi
dalam bentuk kalor, maka yang terjadi pada percobaan / reaksi tersebut ialah
penurunan suhu.
5.
Bila terjadi pelepasan energi
dalam bentuk kalor, maka yang terjadi pada percobaan / reaksi tersebut ialah
kenaikan suhu.
6.
Besar perubahan harga entalpi
sama dengan besar perubahan kalor, hanya berbeda tanda (+/-).
4.2. Daftar Pustaka
Purwadi, Aris. Suyatno, dkk. 2007. Kimia
SMA Kelas XI. Jakarta : grasindo
K. Poppy. Devi. Dkk. 2005. Kimia
SMA Kelas XI. Surakarta. Phibata
4.3. Lampiran
0 komentar:
Posting Komentar